Judul 1

Kearifan lokal.

Judul 2

Tampah.

Judul 3

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Judul 4

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Judul 5

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wednesday, April 6, 2011

TAMPAH

Tampah
Adalah ayakan besar yang terbuat dari bambu. Biasanya digunakan untuk mengayak beras, dengan tujuan memisahkan antara beras dan gabah/ gabah kopong (kosong). Selain beras, kacang hijau atau bahan makanan lain juga biasa untuk diayak di tampah demi memisahkan antara bahan makanan yang bisa dimasak dengan kotoran atau bahan yang tak dapat dimasak.
Selain berfungsi untuk mengayak, Tampah digunakan untuk meletakkan tumpeng dan hidangan lain dalam perayaan adat jawa.
Kurang lebih begitu yaaa…

Pada intinya tampah memiliki space luas untuk meletakkan segala sesuatu yang mampu dimasukkan kedalamnya dengan diayak dengan tujuan memisahkan antara yang baik dengan yang buruk.

Pencarian Akan Sebuah Kearifan Lokal (Search A Local Wisdom)

Kearifan lokal merupakan suatu gagasan konseptual yang hidup dalam masyarakat, tumbuh dan berkembang secara terus-menerus dalam kesadaran masyarakat, berfungsi dalam mengatur kehidupan masyarakat dari yang sifatnya berkaitan dengan kehidupan yang sakral maupun profan.
Bangsa yang melupakan warisan budayanya sendiri akan kehilangan kepribadiannya, akan menjadi bangsa yang lemah, akan runtuh dari luar atau hancur dari dalam. Melestarikan dan mengembangkan puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah, termasuk arsitekturnya, yang berakar pada bumi Indonesia yang beraneka ragam perwujudannya merupakan sebuah bentuk wujud cinta tanah air dan bangsa.

Dambaan untuk melestarikan dan mengembangkan puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah tersebut merupakan salah satu penyebab lahirnya beragam wacana mengenai pencarian akan kearifan setempat, disamping pengakuan akan realitas bahwa kearifan setempat merupakan anak kunci yang dapat menahan tergerusnya Indonesia dalam laju globalisasi yang teruniversalisasi, sehingga Indonesia tidak lemah, tidak runtuh dari luar atau hancur dari dalam.
Kearifan setempat atau kearifan lokal, dalam berbagai wacana berbahasa Inggris popular dengan berbagai istilah seperti local wisdom atau indigenous knowledge, traditional knowledge, local knowledge, folk knowledge, ecological knowledge, people’s science knowledge, community knowledge, culture, indigenous technical knowledge, traditional ecological knowledge dan lain-lain yang senada, dirumuskan oleh Pangarsa (2006: 7) memiliki garis konsep yang sama semua ilmu pengetahuan “non-Eropa” dan seluruh praksisnya sebagai sistem kognitif “alternatif”. 
Kearifan setempat sebetulnya bahkan merupakan “hak asasi dalam ranah budaya” dari suatu masyarakat. Pernyataan tersebut menegaskan keberadaan kearifan setempat sebagai hak mutlak personal masyarakat, layaknya hak pemujaan manusia dengan Penciptanya, yang perlu masyarakat tahu-kenal-paham-mengerti dan pengaplikasian demi kelangsungan hidupnya. Pada cakupan yang lebih luas, mulai disadarinya peran nyata kearifan setempat dalam metoda pembangunan partisiopatorik memunculkan pandangan untuk mengubah globalisasi berasal dari peradaban Eropa menjadi globalisasi berasal dari peradaban non-Eropa, yang mendukung individu dan kelompok untuk menciptakan globalisasi yang lebih multi-kultural, egalitarian, demokratis dan ekologis. 
 rumah Honai - Papua

rumah dome -  Dusun Sengir, Jogja

-- serupa tapi tak sama -- 

 Hal ini dikuatkan oleh Pangarsa (2006: 108) yang mengemukakan final action plan dari 2nd Knowledge for Development  Conference, yang diselenggarakan UNDP. World Bank dan organisasi-organisasi lain pada bulan Maret 2000 di Kuala Lumpur, Malaysia, kearifan setempat, khususnya imbauan untuk melaksanakan identifikasi, pengembangan dan penyebaran local Knowledge dalam berbagai bentuk. Tambah pula, di Thailand, Uganda dan Afrika Selatan, gerakan mengintegrasikan kearifan setempat dalam kebijakan pembangunan dikabarkan relatif telah merata (Pangarsa, 2006: 8). 
Dari fakta-fakta terkait issue mengenai pencarian kearifan setempat tersebut, Pangarsa (2006: 8) menarik kesimpulan sebagai berikut:
… Karena itu, kajian tentang Arsitektur Nusantara seyogyanya mengangkat kembali dan menemu-kenali, apa benih kearifan setempat yang sudah terlanjur karam akibat makin olengnya perahu keilmuan Arsitektur Nusantara saat mengarungi gelombang-badai lautan … Setelah menemu-kenali, berikutnya baru menyusun langkah-langkah pengkonsepan dan implementasinya sesuai dengan konteks kekinian Nusantara. Kajian kearifan setempat Nusantara ada dalam titik pertimbangan yang bijak antara kandungan nilai “kesemestaan” dan warisan nilai “kesetempatan”
Besarnya peranan kearifan setempat menjadikan penggalian unsur-unsurnya sebagai hal yang menarik adanya. Masing-masing daerah di Indonesia memiliki kearifan setempat yang spesifik, dengan kekhasannya yang berbeda sejalan tumbuh dan berkembangnya nilai tradisional di daerah tersebut.








Daftar Pustaka:
Pangarsa, Galih Widjil. 2006. Merah Putih Arsitektur Indonesia. Andi, Yogyakarta.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More